ide mu, sumber inspirasi mu

Ide tak jatuh begitu saja dari langit, kehadirannya musti diperjuangkan. Sumber inspirasi bisa datang dari mana saja, tak terkecuali di lingkungan kita sehari-hari. Dari pengalaman diketahui ada beberapa hal yang memicu pertimbangan ide bisnis itu muncul. Diantaranya :

Pertama

Kelangkaan atas suatu kebutuhan, baik benda atau jasa. Sehingga yang terjadi adalah tidak terpenuhinya permintaan terhadap barang atau jasa tersebut karena jumlah yang tersedia sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali di pasaran. Trend ini bisa dimanfaatkan oleh pemain baru untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya jika sanggup memenuhi permintaan yang tinggi tersebut. Tingkat persaingan di sini bisa dikatakan sangat rendah karena sedikit sekali atau bahkan belum ada pelaku bisnis lainnya yang sanggup memenuhi kelangkaan atas barang dan jasa tersebut.

Kedua
Kualitas, kecepatan dan harga. Barangkali faktor inilah yang paling kerap menjadi pemicu pertimbangan seseorang memasuki suatu wilayah bisnis.

Ketiga

Menampilkan bisnis yang berbeda. Kini banyak bisnis yang muncul karena ingin diposisikan berbeda dengan tempat lain. Dengan memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda akan menjadi semacam trade mark yang membuat bisnis tersebut lebih cepat populer di tengah masyarakat.

Keempat
Desakan untuk bertahan hidup. Pertimbangan kepepet inilah yang rata-rata menjadi sebab munculnya ide bisnis yang kadang-kadang sama sekali tidak terduga. Banyak bukti entrepreneur sukses memperlihatkan itu.

Kelima
Berangkat dari hobi. Banyak pula bisnis yang muncul yang awalnya dari hobi, contohnya di Kota Semarang hadir Anne Avantie – desainer busana yang kini begitu kondang di seantero negeri ini yang awal bisnisnya berangkat dari hobi mendesain pakaian.

Yang jelas betapa ide cemerlang ditunjang keberanian dan ketekunan, telah terbukti menelurkan keberhasilan bagi siapa pun. Demikian juga halnya jika ingin sukses di dunia online yang serba dinamis dan penuh persaingan. Sehingga tak ada alasan lagi untuk mengekang ide dalam sangkar pikiran. Biarkanlah ia mekar berseri bagai flora di musim semi.